Selasa, 26 April 2022

Puisi- Senjaku

 

Senjaku

 

Terlihat Senjaku murung

Cahayanya meredup

Indahnya hambar tak berasa

Ada apakah gerangan?

Mengapa senjaku kali ini tak menyemburatkan pesonanya?

Adakah senjaku sedang beradu dengan alam?

Atau sedang tak bersahabat dengan malam?

Senjaku hanya diam tak berkutat

Ia meneteskan air mata

Pilu

Sendu

Seperti ada keresahan menjelma

Ia membisiki

Bahwa dirinya sedang kehilangan pecintanya

Yang tak pernah berbusa lidahnya dibanjiri pujian

Begitupula dengan senjaku

Yang tak pernah bosan membaringkan keindahannya pada sang pencinta

Setiap hari saling tertawa dan berbagi cerita

Saling bertatapan di bawah persaksian langit

Sekarang..

Pencintanya telah pergi

Tinggallah ia mengenang luka

Tak berbekas kenangan

Namun kehampaan berdinding harapan

Senjaku ,,

Adalah aku..

                                                                                                                         NJ,15 Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BANGKAI INGATAN

  Setiap ada yang bertanya, apakah aku membencimu setelah semua rasa sakit itu? Aku selalu memberi senyum, sebab aku tidak pernah membencimu...