Senjaku
Terlihat Senjaku murung
Cahayanya meredup
Indahnya hambar tak berasa
Ada apakah gerangan?
Mengapa senjaku kali ini tak menyemburatkan pesonanya?
Adakah senjaku sedang beradu dengan alam?
Atau sedang tak bersahabat dengan malam?
Senjaku hanya diam tak berkutat
Ia meneteskan air mata
Pilu
Sendu
Seperti ada keresahan menjelma
Ia membisiki
Bahwa dirinya sedang kehilangan pecintanya
Yang tak pernah berbusa lidahnya dibanjiri pujian
Begitupula dengan senjaku
Yang tak pernah bosan membaringkan keindahannya pada sang
pencinta
Setiap hari saling tertawa dan berbagi cerita
Saling bertatapan di bawah persaksian langit
Sekarang..
Pencintanya telah pergi
Tinggallah ia mengenang luka
Tak berbekas kenangan
Namun kehampaan berdinding harapan
Senjaku ,,
Adalah aku..
NJ,15
Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar