Jangan sebut aku
senja, jika menjaga keindahanku kamu tak bisa. Sesuatu yang kamu agung-agungkan
tak berarti apa-apa jika kamu abai. Sia-sia rupa jelitaku yang selalu kau puja,
namun sapaku sudah tak berharga. Bagimu, segala yang ada pada diri adalah
jelmaan semesta untuk kau jaga. Tuhan mempercayakan aku untuk kamu yang
terlampau istimewa. Berbahagialah dengan aku yang telah menjadikamu
satu-satunya rasa yang tak pernah asa. Mencintaimu, aku sempurna. Tidak tau
bagaimana dengan kau yang juga mencintaiku sekedarnya, atau kebetulan saja. Miris.
Aku bukan senja,
yang setia menunggumu datang setiap sore untuk sekedar mengamatinya melepas
rindu. Aku bukan senja yang selalu berjanji datang tepat waktu membawa
keindahan untuk kau perhatikan. Aku bukan senja! Kamu yang terlalu berlebihan
memberiku makna.
Kamu sempurna, juga paling bisa membuatku terluka. Kamu akan terus meninggalkan tanya sebab dari itu. Bukan salahmu, tetapi karena aku yang bungkam. Memendam kemudian membuang jauh pikiran jahat yang menikam. Kita akan terus baik-baik saja. Selama kamu masih mau menjagaku, memahami dan menerimaku. Begitupun aku.
lalu dengan apa aku menyebutmu?
BalasHapusfajar? atau gulita yang gelap?
kamu pantas disebut senja, Sayang
selalu pantas disebutnya begitu