Kamis, 15 September 2022

Jangan Sebut Aku Senja

 


Jangan sebut aku senja, jika menjaga keindahanku kamu tak bisa. Sesuatu yang kamu agung-agungkan tak berarti apa-apa jika kamu abai. Sia-sia rupa jelitaku yang selalu kau puja, namun sapaku sudah tak berharga. Bagimu, segala yang ada pada diri adalah jelmaan semesta untuk kau jaga. Tuhan mempercayakan aku untuk kamu yang terlampau istimewa. Berbahagialah dengan aku yang telah menjadikamu satu-satunya rasa yang tak pernah asa. Mencintaimu, aku sempurna. Tidak tau bagaimana dengan kau yang juga mencintaiku sekedarnya, atau kebetulan saja. Miris.

Aku bukan senja, yang setia menunggumu datang setiap sore untuk sekedar mengamatinya melepas rindu. Aku bukan senja yang selalu berjanji datang tepat waktu membawa keindahan untuk kau perhatikan. Aku bukan senja! Kamu yang terlalu berlebihan memberiku makna.

Kamu sempurna, juga paling bisa membuatku terluka. Kamu akan terus meninggalkan tanya sebab dari itu. Bukan salahmu, tetapi  karena aku yang bungkam. Memendam kemudian membuang jauh pikiran jahat yang menikam. Kita akan terus baik-baik saja. Selama kamu masih mau menjagaku, memahami dan menerimaku. Begitupun aku.






 



1 komentar:

  1. lalu dengan apa aku menyebutmu?
    fajar? atau gulita yang gelap?
    kamu pantas disebut senja, Sayang
    selalu pantas disebutnya begitu

    BalasHapus

BANGKAI INGATAN

  Setiap ada yang bertanya, apakah aku membencimu setelah semua rasa sakit itu? Aku selalu memberi senyum, sebab aku tidak pernah membencimu...