Permisi
bu!
Izinkan aku mengetuk
pintu ketahabahanmu,
Agar aku bisa
memasuki dimensi ruang kasihmu
Yang luasnya tak
bertepi
Panjangnya tak berjarak
Dindingnya terpoles
kelembutan sifatmu
Dan biarkan aku
berteriak di dalamnya
Mengaumi penyesalan yang
tak berkesudahan
Sebab kenakalan yang menjadi jadi
Membuatku gila
Lupa segalanya
Dan melupakanmu
Maafkan aku Bu!
Nurul Jadid, 10 Desember 2019
Pintaku
Lempari aku
Dengan sajak sejuk penyeruput kalbu
Genggam aku
Seerat kau genggam air pada tangan yang mengepal kaku
Agar tak mudahnya ia mengalir lalu pergi
Ajariku
Menari dia atas peranduan senja
Agar esok kembali dengan keterkesimaan yang sama
Akuuu…
Selalu saja meminta kau
Menjadi apa apa dari kekuranganku
Tak butuh lain
Cukup itu.
IBU…
Suara Ibu
Raungan dimalam kelabu
Menjelma syairan merdu
Menyeruak kalbu
Menjadikan kerinduan semakin menggebu
Aku tahu,
Itu adalah suaramu kan Bu!
Yang membisiki malam dengan mantra mustajabmu
Agar tuhan mewujudkan tumpuan harapanku
Tak lain harapanku cukuplah Satu
Senyummu dengan keberhasilanku
Dengan decitan senyum setulus kasihmu
Tak ada yang lebih menggempari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar