Kita kembali,
benar-benar kembali.
Dan kita sangat
terikat, mengulang kisah silam. Semakin dekat tanpa ada sekat. Aku memberimu
ruang untuk masuk membuktikan janji yang dulu tanggal. Permintaanmu aku
kabulkan untuk aku beri kesempatan. Aku usahakan menyeluruhkan kepercayaan
untukmu. Kita akan selalu percaya dan sangat menjaga.
Aku pernah
begitu sesak mengingatmu, menangis di hadapan Tuhan hanya karenamu. Mungkin
kamu salah satu alasan ibadahku menjadi nikmat, juga doa yang tak pernah
berhenti tersemat. Aku lemah dihadapan tuhan jika sudah membicarakanmu.
Mengingat jalan yang kita tempuh selalu berduri, terjal dan penuh hambatan.
Harus sepedih inikah usaha untuk bersama? Ingin menyerah tetapi tak bisa jika
harus melepasmu. Ingin terus menggenggam tanganmu tetapi takut terus sakit dan
akhirnya sia-sia.
Banyak hal yang
ingin aku ceritakan. Aku ingin berbagi. Aku ingin kau menyemangati. Aku ingin
kamu memahami. Bersamaku dan terus mendengarkan ceritaku. Adamu untukkku, tanpa
perlu aku minta. Aku ingin kamu menjadi pendamai disaat amarahku datang.
Menjadi lembut kala sikap tak lagi sehangat embun pagi. Menjadi luka saat aku
terbalut lara. Menjadi yang paling bahagia ketika aku tertawa. Aku benar-benar
ingin menjadi tempatmu berpulang, begitu juga sebaliknya. Kamu akan menjadi
tempat ternyamanku untuk berteduh. Aku ingin kita saling membutuhkan satu sama
lain, sehingga tidak ada orang lain lain lagi yang akan dicari. Maaf banyak
ingin.
Jika Tuhan Merestui, kita akan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar